Banjarmasin, Kalimantan Selatan - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan (Dispusip Kalsel) menyelenggarakan Sosialisasi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (UU SSKCKR). Kegiatan berlangsung pada hari Jumat, 5 Maret 2021 bertempat di Hotel Rattan Inn, Jalan A. Yani KM 5,5 Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin. Peserta sosialisasi terdiri dari penerbit, produsen karya rekam, dosen, penulis buku, seniman, dan Dinas Perpustakaan kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Selatan, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam sambutannya, Kepala Dispusip Kalsel Dra. Hj. Nurliani Dardie, M.AP mengatakan, “Dengan diterapkannya UU SSKCKR diharapkan dapat menyelamatkan KCKR dari bencana bahaya yang disebabkan oleh alam dan perbuatan manusia.” Nurliani juga menyampaikan, “Alasan kami melaksanakan sosialisasi ini secara rutin karena masih banyak kalangan yang belum mengetahui tentang Undang-Undang ini.”
Pemaparan inti Sosialisasi UU SSKCKR disampaikan oleh Pustakawan Ahli Madya Dra. Tatat Kurniawati yang juga mengemban tugas sebagai Koordinator Pengelolaan Hasil Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam di Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Dalam paparannya, Tatat mengatakan, “Tujuan pelaksanaan serah simpan karya cetak dan karya rekam adalah untuk mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka menunjang pembangunan, melalui pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.”
Selanjutnya Tatat menyatakan, “Berdasarkan UU SSKCKR tersebut, ada beberapa komponen yang diwajibkan untuk melakukan serah simpan KCKR, di antaranya penulis, penerbit, WNI dan WNA yang membuat karya tulis tentang Indonesia, namun diterbitkan di luar negeri." Kemudian dikatakannya juga bahwa Perpusnas dan Perpusprov juga harus bisa mengantisipasi perkembangan IT dan kebudayaan, serta harus tanggap terhadap kehilangan, kerusakan, dan hal lain yang bisa memusnahkan KCKR yang diserahsimpankan."
Kegiatan yang merupakan kali ketiga dilaksanakan oleh Dispusip Kalsel selama tiga tahun terakhir tersebut diakhiri dengan diskusi antara narasumber dan para peserta.
Jakarta - Proses penilaian Buku (Pustaka) Terbaik 2023 subjek stunting oleh dewan juri telah dimulai pada Jumat (9/6). Saat ini, dewan juri tengah melalui penilaian pekan pertama dan akan memasuki pekan kedua pada Jumat (16/6). Penilaian direncanakan akan berlangsung selama lima pekan dan akan selesai pada 13 Juli 2023. Adapun syarat kriteria dalam penilaian buku (Pustaka) terbaik tahun 2023 ini adalah sebagai berikut: 1. Penulis adalah Warga Negara Indonesia (WNI); 2. Buku memiliki kesesuaian dengan salah satu subjek pustaka yang diangkat; 3. Terbitan nasional yang target utamanya untuk dibaca masyarakat Indonesia; 4. Memiliki tahun terbit 2017 s.d. 30 April 2023 dan sudah melaksanakan kewajiban Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam sesuai Undang Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam; 5. Karya penulis tunggal atau karya bersama tidak lebih dari 3 (tiga) orang; 6. Mempunyai nomor ISBN yang sesuai aturan Peraturan Perpustakaan Nasional RI Nomor 5 Tahun 2022 tentang Layanan Angka Standar Buku International; dan7. Buku yang tidak diikutsertakan lomba antara lain buku pelajaran/buku ajar (text books); buku rujukan (ensiklopedi, kamus, pedoman, dsb.) dan buku hasil penelitian. Sejauh ini, belum ada kendala yang serius terkait jalannya penilaian. Suryani Kusuma Dewi selaku PIC distribusi buku subjek stunting telah mengingatkan dewan juri terkait perputaran buku berikutnya. Sebagai informasi, terdapat 37 judul buku subjek stunting yang dibagi menjadi empat paket untuk didistribusikan kepada tiga juri pakar/akademisi dan satu juri bahasa selama empat pekan. Sedangkan juri pakar perpustakaan akan menilai seluruh buku di pekan kelima. Panitia dan dewan juri terus berkoordinasi demi kelancaran distribusi buku dan proses penilaian. Berikut ini adalah daftar buku yang dinilai pada subjek pustaka stunting. No. Judul Pengarang Penerbit Tahun Terbit 1 Ada apa dengan stunting? Arif Rohman Mansur, Noor Yunida Triana ; editor, Sea Woelandary CV. Percetakan Syamza 2020 2 Bebas stunting dari rumah dimasa pandemi Covid 19 dr. Evi Derma Sastiva, MPPM ; editor, Wulansari Apriani Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia 2022 3 Cegah stunting dengan ASI Eksklusif Arfianingsih Dwi Putri, M.Keb. dan Fanny Ayudia, M. Biomed. CV Bintang Semesta Media 2022 4 Cegah stunting melalui perilaku hidup sehat Makhrajani Majid, S.KM., M.Kes., Andi Jusman Tharihk, S.Pd., M.Pd., Rahmat Zarkasyi, S.KM., M.Kes. ; editor, Moh. Nasrudin PT. Nasya Expanding Management 2022 5 Dukungan keluarga anak stunting dan TB-MDR Hilman Mulyana dan Ai Rahmawati Langgam Pustaka 2022 6 Emotional bonding approach (EBA) dalam pencegahan stunting pada balita : studi kasus pada balita di kawasan pemukiman kumuh Kota Makassar Hasriwiani Habo Abbas ; editor, Fitriani Dwi Ramadhani PT. Pena Persada Kerta Utama 2021 7 Fenomena stunting di Madura Yan Ariyani ; editor, Netty Dyah Kurniasari CV. Adanu Abimata 2021 8 Fortifikasi makanan fungsional mencegah dan mengatasi stunting Paryoto, M.M., M.Par. ; editor, Erang Risanto Penerbit Andi 2022 9 Garam beryodium vs stunting Pagdya Haninda Nusantri Rusdi, S.ST., M.Biomed., Kartika Mariyona, S.ST., M.Biomed PT. Pena Persada Kerta Utama 2022 10 Gizi anak dan stunting La Ode Alifariki ; editor, Heriviyatno Julika Siagian, Mariany LeutikaPrio 2020 11 Implementasi pilar 1 dan pilar 3 STBM dalam menurunkan kejadian stunting Hj. Wahyuni Sahani, S.T. M.Si., Hj. Inayah, S.KM., M.Si., Syamsuddin S., S.KM., M.Kes. ; editor, Firdayanti Nas Media Pustaka 2022 12 Intervensi pencegahan stunting pada balita Meri Neherta ; editor, Eva Chundrayetti CV. Percetakan Syamza 2021 13 Kenali stunting dan pencegahannya Deswita, M.Kep., Ns. Sp. Kep. An., Fitra Yeni, S.Kp., MN., Ira Mulya Sari, M.Kep., Ns. Sp. Kep. An. ; editor, Wedya Wahyu CV. Adanu Abimata 2022 14 Kenali stunting dan pencegahannya Rachmad Saputra Nakomu, CV 2021 15 Komitmen pemerintah dalam penanggulangan stunting Fahmil Usman & Bunga Astria Paramashanti Deepublish 2021 16 Konvergensi kebijakan penanggulangan stunting La Ode Syaiful Islamy Hisanuddin, Rininta Andriani, La Ode Farid Akhyar Hisanuddin Deepublish 2023 17 Mencegah anak stunting sejak masa prakonsepsi Nurlinda, Rahmat Zarkasyi R, Herlina PT. Nasya Expanding Management 2021 18 Mencegah stunting pada balita usia 24-59 bulan Nurbaety, S.SiT., M.K.M. ; editor, Moh. Nasrudin PT. Nasya Expanding Management 2022 19 Model pendampingan percepatan penurunan stunting terintegrasi posyandu Dr. Hj. Hartini Haritani, M.Pd., Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., M. Zainul Asror, S.Pd., M.A ; editor, Wawan Muliawan, M.Pd., Zulbajang Deepublish 2022 20 Panduan praktis pemberian makan anak bersama Pak Egi cegah stunting paket edukasi gizi ibu bijak ciptakan generasi bebas stunting sejak dini Casnuri, S.ST., M.Kes., Endang Lestiawati, S.Kep., M.Kep. PT. Pena Persada Kerta Utama 2023 21 Pencegahan dan penanganan stunting Reni Anggraeni, S.Kep, Ns., M.Kep ; editor, Ira Faridasari, S.Kep.,Ners.,M.Kes CV. Science Techno Direct 2023 22 Pencegahan stunting berbasis Rumoh Gizi Gampong Alfridsyah Bagindo, Nasrul Z. CV Bintang Semesta Media 2021 23 Pencegahan stunting melalui pemberdayaan keluarga berbasis budaya dan struktur sosial Madura Rodiyatun, S.Kep.Ns., M.Pd., Dr. Fitriah, S.Kep. Ns, M.Pd, M.Kep, Suryaningsih, M.Keb. ; editor, Suryaningsih CV. Eureka Media Aksara 2022 24 Pencegahan stunting pada balita melalui perbaikan gizi dan sanitasi : integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif Dr. Tria Astika Endah Permatasari, SKM., MKM Deepublish 2022 25 Perencanaan program gizi dan pemanfaatan potensi lokal Oktia Woro Kasmini Handayani Fastindo 2018 26 SKOPIA (Serikat pendidikan Komplementer Ibu dan Anak) Bdn. Selasih Putri Isnawati Hadi, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb., Bdn. Riska Ismawati Hakim, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb. ; editor, Moh. Nasrudin PT. Nasya Expanding Management 2022 27 Strategi pencegahan anak stunting sejak remaja putri Sitti Patimah Deepublish 2021 28 Stunting : dengan pendekatan framework WHO Stefanus Mendes Kiik, Muhammad Saleh Nuwa CV Gerbang Media Aksara 2020 29 Stunting : permasalahan dan penanganannya Siti Helmyati ... [et al.] ; penyunting, Nanik UGM Press (Gadjah Mada University Press) 2019 30 Stunting dalam asuhan sekolah yang ramah Dr. H. Darmadi, S.Ag., S.E., M.M., MM.Pd., M.Si. ; editor, Ahmad Syair Ahsyara Media Indonesia 2023 31 Stunting dalam bingkai kesehatan ibu dan anak Intje Picauly ; editor, Dimas Rahman Rizqian Amerta Media 2022 32 Stunting pada anak : kenali dan cegah sejak dini Nurul Imani CV. Hijaz Pustaka Mandiri 2020 33 Stunting vs kelor : mencegah stunting dengan mengkonsumsi tanaman kelor Sri Rahmawati, Suharno Zen, Maulana Al Af Gani Laduny Alifatama 2020 34 Stunting, malnutrisi, edukasi gizi remaja masa kini Vilda Ana Veria Setyawati, Arif Kurniadi Deepublish 2021 35 Terapi bermain untuk menstimulasi perkembangan anak stunting dan risiko stunting penulis, Ns. Yossy Utario, M.Kep.,Sp.Kep.An., Ns. Misniarti, M.Kep., Ns. Sri Haryani, M.kep; editor, Ns. Yossy Utario, M.Kep.,Sp.Kep.An. Andhra Grafika 2022 36 Upaya pencegahan stunting pada ibu hamil melalui pendekatan modelling Rachmawati Rahim, Irma Muslimin ; editor, Risnawati Rizmedia Pustaka Indonesia 2022 37 Upaya pencegahan stunting saat kehamilan Rofik Darmayanti, Betristasia Puspitasari ; editor, Moh. Nasrudin PT. Nasya Expanding Management 2021
Jakarta - Pegawai Negeri Sipil (PNS) mempunyai fungsi dan peran sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam rangka melaksanakan fungsi dan peran tersebut, seorang PNS dituntut untuk memiliki sikap profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya serta mengerahkan segala daya dan tenaga untuk mencapai dan mewujudkan tujuan negara, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Sosok PNS yang profesional tersebut dapat dibentuk dengan melaksanakan pembinaan, salah satunya melalui jalur pelatihan dasar. Sebelum diangkat menjadi PNS, seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani Masa Prajabatan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS. Selama Masa Prajabatan tersebut, setiap Instansi Pemerintah wajib memberikan Pelatihan Dasar CPNS sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS). Latsar CPNS tahun 2021 dilaksanakan dengan model blended learning. Model tersebut dilaksanakan melalui 3 (tiga) bagian pembelajaran, yaitu pelatihan mandiri, distance learning, dan pembelajaran klasikal di tempat penyelenggaraan Latsar CPNS. Pada bagian distance learning, peserta menjalani pelatihan melalui sistem pembelajaran daring menggunakan MOOC (Massive Open Online Course) secara mandiri dan asynchronous, serta dipadukan dengan pembelajaran secara synchronous menggunakan aplikasi zoom meeting. Sedangkan pada bagian klasikal, peserta menjalani kegiatan aktualisasi di tempat kerja masing-masing CPNS, yaitu di Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), dan pembelajaran secara bersama-sama di tempat pelatihan (on campus), yaitu di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi. Hanya saja metode klasikal yang telah direncanakan tersebut tidak dapat terealisasi dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang belum menunjukan kondisi yang lebih baik. Selama menjalankan aktualisasi di unit kerja, ditemukan beberapa isu yang terjadi di Kelompok Pengembangan Koleksi Perpustakaan, salah satunya adalah “Masih Kurangnya Pengetahuan Pegawai terkait Teknis Pengadaan Monografi Luar Negeri pada Tim Kerja Monografi Luar Negeri”. Kurangnya pengetahuan pegawai terkait teknis pengadaan monografi luar negeri akan mengakibatkan proses pengadaan akan menjadi terhambat dan tidak sesuai target. Jika pengadaan monografi terhambat, maka proses-proses selanjutnya juga akan terhambat sehingga semakin lama monografi tersebut dapat dilayankan kepada masyarakat. Berdasarkan fenomena di atas, perlu dicarikan alternatif gagasan untuk menyelesaikan isu tersebut agar kinerja pegawai dalam pengadaan monografi luar negeri berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Adapun alternatif gagasan yang dipilih untuk menyelesaikan isu tersebut yakni “Pembuatan Petunjuk Teknis Pengadaan Monografi Luar Negeri di Kelompok Pengembangan Koleksi Perpustakaan” melalui kegiatan-kegiatan berikut ini:1. Konsultasi dengan pimpinan terkait pembuatan petunjuk teknis pengadaan monografi luar negeri;2. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan penyusunan petunjuk teknis pengadaan monografi luar negeri;3. Menyusun petunjuk teknis pengadaan monografi luar negeri;4. Sosialisasi petunjuk teknis pengadaan monografi luar negeri kepada pegawai di Tim Kerja Monografi Luar Negeri;5. Evaluasi petunjuk teknis pengadaan monografi luar negeri sesuai hasil sosialisasi;6. Implementasi petunjuk teknis pengadaan luar negeri di Tim Kerja Monografi Luar Negeri.Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di lingkungan Perpusnas, yaitu pada Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan, khususnya di Kelompok Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 20 hari kerja, terhitung dari tanggal 2 Juli hingga 30 Juli 2021. Pelaksanaan aktualisasi dilakukan dengan menuangkan nilai-nilai dasar PNS, seperti akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi; serta nilai-nilai kedudukan dan peran PNS, seperti manajemen ASN, whole of government, dan pelayanan publik. Petunjuk Teknis Pengadaan Monografi Luar Negeri melalui Pembelian disusun dalam 4 (empat) bab. Bab I Pendahuluan, mencakup latar belakang, dasar hukum, tujuan, pengertian, dan sistematika penyajian. Bab II Ruang Lingkup Monografi Luar Negeri, mencakup ruang lingkup koleksi terbitan luar negeri, seperti koleksi terbitan ASEAN dan non-ASEAN. Bab III Pengadaan Monografi Luar Negeri, mencakup metode pengadaan bahan perpustakaan secara umum dan pengadaan monografi luar negeri melalui pengadaan langsung, penunjukan langsung, dan tender. Bab IV Penutup, mencakup simpulan dari Petunjuk Teknis Pengadaan Monografi Luar Negeri melalui Pembelian. Disusunnya Petunjuk Teknis Pengadaan Monografi Luar Negeri melalui Pembelian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para pustakawan dalam melakukan pengadaan koleksi di lingkungan Perpusnas dan dapat membantu dalam mengatasi masalah-masalah yang selama ini kerap timbul dalam pelaksanaan pengadaan koleksi di lapangan, khususnya dalam pengadaan monografi luar negeri. Dengan demikian arah pengembangan koleksi yang dilakukan oleh Perpusnas dapat lebih terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Jakarta – Rapat koordinasi pertama dewan juri dan panitia subjek transformasi digital telah berhasil dilaksanakan pada Kamis, 8 Juni 2023. Dari rapat tersebut, para dewan juri yang hadir telah memutuskan 21 judul buku yang akan diikutkan pada tahap pemilihan Pustaka Terbaik Tahun 2023 selanjutnya, yaitu tahap penilaian.Buku-buku tersebut dibagi menjadi lima paket dan telah didistribusikan kepada lima dewan juri pada Senin, 12 Juni 2023 sehingga proses pemilihan pustaka terbaik sudah memasuki penilaian pekan pertama. Adapun perputaran paket buku akan dilakukan setiap Hari Senin selama lima pekan. Dengan adanya koordinasi yang baik antara dewan juri dan panitia, diharapkan proses penilaian buku akan selesai tepat waktu pada pekan kedua Bulan Juli 2023. Sebagai informasi. syarat kriteria dalam penilaian buku (Pustaka) terbaik tahun 2023 ini adalah sebagai berikut:1. Penulis adalah Warga Negara Indonesia (WNI);2. Buku memiliki kesesuaian dengan salah satu subjek pustaka yang diangkat;3. Terbitan nasional yang target utamanya untuk dibaca masyarakat Indonesia;4. Memiliki tahun terbit 2017 s.d. 30 April 2023 dan sudah melaksanakan kewajiban Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam sesuai Undang Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam;5. Karya penulis tunggal atau karya bersama tidak lebih dari 3 (tiga) orang;6. Mempunyai nomor ISBN yang sesuai aturan Peraturan Perpustakaan Nasional RI Nomor 5 Tahun 2022 tentang Layanan Angka Standar Buku International; dan7. Buku yang tidak diikutsertakan lomba antara lain buku pelajaran/buku ajar (text books); buku rujukan (ensiklopedi, kamus, pedoman, dsb.) dan buku hasil penelitian.Adapun 21 judul buku yang telah terpilih adalah sebagai berikut No. Nama Judul Buku Penerbit Tahun Terbit 1 Belajar di era digital Willy Ediyanto CV Pustaka Mediaguru 2018 2 Bonus demografi 2030 Astrid Savitri PT. Huta Parhapuran (Genesis) 2019 3 Cyberlaw dan revolusi industri 4.0 Danrivanto Budhijanto Logoz Publishing, CV 2019 4 Daerah menghadapi revolusi industri 4.0 Abdul Nadjib CV. IRDH (International Research and Development for Human Beings) 2020 5 Digipreneurship bisnis digital zaman now Emy Widyastuti, Juwita Artanti Kusumaningtyas PT. Pena Persada Kerta Utama 2021 6 Digital marketing pembangunan desa wisata I Wayan Ruspendi Junaedi, I Gusti Bagus Rai Utama, Dermawan Waruwu Azka Pustaka 2021 7 Digital parenting : bagaimana orang tua melindungi anak-anak dari bahaya digital? Mualidya Ulfah Edu Publisher 2020 8 IT nowadays : potret perkembangan teknologi informasi pada akhir tahun 2021 Silvester Dian Handy Permana PT. Pena Persada Kerta Utama 2021 9 Kewirausahaan digital : eksistensi UMKM di era revolusi 4.0 Acai Sudirman, Erbin Chandra, Julyanthry PT. Pena Persada Kerta Utama 2022 10 Manajemen perpustakaan elektronik (e-library), konsep dasar, dinamika dan sustainable di era digital Hartono CV. Gava Media 2019 11 Mengerti metaverse Tommy Teja & Reynaldi Francois PT. Elex Media Komputindo 2022 12 Pendidikan di era revolusi industri 4.0 dan problematika pendidikan tinggi A Zaki Mubarak CV Ganding Pustaka 2018 13 Peran guru menghadapi education 4.0 Mukhril, Alvan Hazhari CV. Penerbit Lakeisha 2022 14 Perbankan digital menuju bank 4.0 Batara M. Simatupang PT. Gramedia Pustaka Utama 2021 15 Platform Agfin 4.0 : sistem pembiayaan untuk usaha mikro pertanian 2019 Eriyatno, Lala Kolopaking PT Penerbit IPB Press 2019 16 Revolusi industri 4.0 : mengubah tantangan menjadi peluang di era disrupsi 4.0 Astrid Savitri PT. Huta Parhapuran (Genesis) 2019 17 Revolusi industri 4.0 di tengah society 5.0 : sebuah integrasi ruang, terobosan teknologi, dan transformasi kehidupan di era disruptif Halifa Haqqi & Hasna Wijayati Anak Hebat Indonesia (Quadrant) 2019 18 Smart economy : kewirausahaan UMKM 4.0 Arif Hoetoro, Dias Satria UB Press 2020 19 Sukses bisnis afiliasi 4.0 Arista Prasetyo Adi PT. Elex Media Komputindo 2020 20 Supply chain 4.0 berbasis blockchain & platform Ricky Virona Martono PT. Gramedia Pustaka Utama 2021 21 Transformasi pendidik & tenaga kependidikan di pusaran dunia metaverse era society 5.0 Dudung Abdullah Pasteur Alqaprint Jatinangor 2023
Perpustakaan Nasional melalui Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan (DDPKP) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Produsen Karya Rekam Film. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya Perpustakaan Nasional dalam mendorong para Produsen Karya Rekam Film dalam menyerahkan karya-karya filmnya sebagai upaya dalam optimalisasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan karya Rekam (SS KCKR). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu (14/06/2023) dan dihadiri oleh perwakilan Produsen Karya Rekam Film seperti Starvision dan Mizan, serta Lembaga Pengelola Karya Rekam Film, seperti Direktorat Perfilman, Musik dan Media (Kemendikbudristek), Lembaga Sensor Film, Arsip Nasional RI. Mariana Ginting selaku Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi menyatakan bahwa secara umum, kegiatan Forum Diskusi ini merupakan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan koordinasi antara Perpustakaan Nasional selaku pelaksana simpan dan Produsen Karya Rekam Film selaku pelaksana serah dalam rangka pelaksanaan SS KCKR. Tidak hanya itu, pelaksanaan forum diskusi ini juga berfokus pada penguatan koordinasi serah simpan Karya Rekam Film dengan lembaga, badan dan unit kementerian yang mengelola Karya Rekam Film serta pengenalan kebijakan-kebijakan pendukung pelaksanaan SS KCKR. Hal ini dilakukan mengingat perkembangan teknologi yang terus melesat, sehingga berpengaruh pada pola kerja seluruh ekosistem dunia tak terkecuali di bidang perfilman. Emyati Tangke Lembang selaku Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan menyatakan bahwa Perpustakaan Nasional akan terus mendorong para Produsen Karya Rekam Film dalam menyerahkan karya-karyanya sebagai upaya dalam melestarikan karya anak bangsa. Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa saat ini Perpustakaan Nasional terlebih DDPKP tengah mengembangkan aplikasi satu pintu pendataan SS KCKR yang nantinya akan bersinergi dengan Perpustakaan Provinsi baik dalam pengelolaan, penerimaan dan tahapan-tahapan lainnya. Nujul Kristanto, Direktur Perfilman, Musik dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi beserta jajaran dalam paparannya menyatakan bahwa pada dasarnya Pusat Pengarsipan Arsip sebagaimana tertuang dalam Permendikbud No. 41 Tahun 2019 sampai saat ini belum bisa terealisasikan karena belum adanya produk hukum yang menaunginya, Ia menegaskan juga bahwa perlu adanya diskusi yang baik, khususnya dengan asosiasi perfilman dalam hal ini dapat berkoordinasi dengan Badan Perfilman Indonesia guna menyusun landasan terbaik dalam membentuk Pusat Pengarsipan tersebut. Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Nasrullah dalam paparannya menyatakan bahwa LSF menyimpan 150.000 keping Karya Rekam Film yang belum tahu mau diapakan, mengingat tidak adanya fungi penyimpanan pada Lembaga tersebut. Sehingga ia pun menyambut hangat adanya pelaksanaan SS KCKR yang ada di Perpustakaan Nasional. Tak lupa, ia mewakili LSF juga menyampaikan komitmen untuk terus mendukung Pemerintah dalam mencerdaskan seluruh masyarakat Indonesia melalui pengarsipan dan pelestarian Karya Rekam Film agar bisa diakses dan menjadi bahan pembelajaran masyarakat hingga masa mendatang. Adapun, Agus Santoso selaku Direktur Preservasi, Arsip Nasional Republik Indonesia memberikan pemaparan berkaitan dengan proses pelestarian Karya Rekam Film yang ada di lembaganya. Ia menyatakan bahwa Karya Rekam Film sangat penting untuk dilestarikan karena karya tersebut merupakan bagian dari budaya bangsa.
Bagi Anda yang tinggal di kota Jakarta maupun dari luar kota atau mancanegara dan ingin menikmati wisata murah meriah di Jakarta, salah satu tujuan yang menarik adalah kawasan Kota Tua Jakarta. Suatu kawasan yang dulunya merupakan pusat pemerintahan Hindia Belanda di Batavia.Anda bisa menyewa sepeda onthel untuk keliling kawasan Kota Tua JakartaBerbagai aktifitas seni dapat Anda saksikan di kawasan Kota Tua JakartaKini kawasan ini lebih rapih dan terawat. Kalau dulu pada malam Minggu khususnya, di pelataran depan Museum Fatahillah menjadi tempat berjualan bagai pasar malam, kini telah dipindah dan dipusatkan di area pinggir kali. Menjadi lebih teratur dan menarik untuk melihat-lihat apa saja yang dijual di pasar malam ini.Sumber: http://travelawan.com/forum/travel/wisata-murah-meriah-di-kawasan-kota-tua-jakarta-dan-museum-fatahillah.html
Pengembangan koleksi adalah kegiatan yang ditujukan untuk menjaga agar koleksi perpustakaan tetap mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka. UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan mengamanatkan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) untuk bertanggung jawab dalam mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat serta untuk melestarikan hasil budaya bangsa. Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut disusunlah Kebijakan Pengembangan Koleksi sebagai salah satu panduan bagi Perpusnas dalam mewujudkan koleksi nasional yang lengkap dan mutakhir sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan. Selain mengembangkan bahan perpustakaan dalam bentuk monografi, terbitan berkala, efemera, audiovisual, naskah kuno, sumber elektronik, bahan grafis, dan bentuk mikro, Perpusnas melalui Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan juga berupaya melengkapi koleksinya dengan pengembangan bahan perpustakaan kartografi yang di antaranya berupa peta, atlas, dan globe. Cakupan konten dari bahan perpustakaan kartografi ini adalah tentang Indonesia atau yang berkaitan dengan Indonesia (Indonesiana), serta tentang negara-negara yang secara geografis bersinggungan dengan Indonesia, khususnya di lingkup ASEAN. Guna memenuhi kebutuhan (permintaan) pemustaka akan bahan perpustakaan kartografi, Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan melalui dua orang pustakawan di lingkungan Kelompok Pengembangan Koleksi Perpustakaan yaitu Erlina Inderasari dan Aina Pujiyanti, pada 1 Juli 2021 melakukan kunjungan ke salah satu toko di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Utara. Tujuan kunjungan adalah untuk mengakuisisi beberapa bahan perpustakaaan kartografi, khususnya globe. Globe (bola dunia) sebagai bahan perpustakaan memiliki banyak manfaat yang beragam. Dalam ilmu pengetahuan, fungsi globe antara lain adalah:· Untuk mengetahui suatu proses gerhana, baik waktu terjadinya maupun tempatnya.· Untuk mengetahui proses perubahan musim berdasarkan pada perubahan posisi semu matahari terhadap bumi.· Untuk mengetahui pembagian iklim bumi dengan berdasarkan garis lintangnya.· Untuk menghitung pembagian waktu di bumi dengan berdasarkan garis bujurnya.· Untuk membandingkan luas daratan dengan luas lautan di permukaan bumi.· Sebagai media peraga bentuk bumi dan rotasinya.· Untuk menentukan jenis proyeksi untuk pemetaan tempat tertentu.· Untuk mengetahui besarnya skala nominal tentang jarak, bentuk, dan luas di permukaan bumi.Selain fungsi-fungsi tersebut, globe juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan politik, yaitu globe yang memuat batas-batas negara dan kota-kota besar dari negara-negara di dunia. Globe dapat dibedakan berdasarkan cara globe diletakkan, yaitu globe bertiang, globe gantung, dan globe beralas. Dari ketiga jenis globe ini yang banyak digunakan adalah globe bertiang. Untuk pengadaan koleksi bakan perpustakaan kartografi, Perpusnas mengakusisi globe bertiang karena globe ini paling banyak digunakan, mudah dilihat, mudah diperoleh, dan lebih fleksibel. Globe ini nantinya akan disimpan sebagai bagian dari koleksi kartografi di Gedung Layanan Perpusnas, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat.