Terkait Surat Edaran Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI Nomor 2866/2/KPG.10.00/III.2020 tentang perubahan atas Surat Edaran Sekretaris Utama Nomor. 2731/2/KPG.10.00/III.2020 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Perpustakaan Nasional RI, maka pegawai yang memiliki tugas yang dapat dikerjakan di rumah, dapat menjalankan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah.
Pada 2 April 2020, Kelompok Pengelolaan dan Keamanan Data - Subdirektorat Deposit, telah melakukan penghimpunan metadata karya rekam digital tahun 2018 berupa surat kabar sebanyak 700 cantuman. Penghimpunan metadata ini digunakan untuk perhitungan nilai asset karya rekam digital ke DJKN dan untuk dasar pengisian field pada aplikasi e-deposit. Detail metadadata asset yang telah dihimpun, telah diunggah ke google drive subdirektorat deposit
Kelompok Pengelolaan dan Keamanan Data juga tetap melakukan pengawasan dan uji coba terhadap pengembangan aplikasi e-deposit V.2 dan interoperabilitas aplikasi penghimpun konten web milik Perpustakaan Nasional dengan http://garuda.ristekbrin.go.id/ melalui API.
Jakarta - Dalam rangka meningkatkan prestasi kerja, motivasi kerja dan kedisiplinan guna membentuk pegawai yang menjunjung tinggi etika, etos kerja dan profesionalisme maka diberikanlah penghargaan Pegawai Terbaik kepada pegawai di lingkungan Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan (DDPKP). Pada Jumat 17 Juni 2022 Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Emyati Tangke Lembang mengumumkan Pegawai Terbaik DDPKP Tahun 2022 yang disaksikan secara virtual melalui zoom meeting oleh seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Berdasarkan hasil penilaian yang tertuang dalam Berita Acara Penilaian nomor 411b/3.1/KPG.07.05/III.2022 dan Keputusan Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nomor 03 Tahun 2022, Dewan Juri Pemilihan telah melaksanakan penilaian yang didasarkan pada kriteria dan pedoman yang telah ditetapkan dan memutuskan 4 (empat) pemenang penghargaan Pegawai Terbaik DDPKP Tahun 2022. Keempat pegawai tersebut ialah Frastika Surya (Layanan Penerimaan Karya Cetak Pengelolaan Karya Cetak) dengan nilai 81,60; Afdini Rihlatul Mahmudah (Layanan Penerimaan E-Deposit Pengelolaan Karya Rekam) dengan nilai 82,20; Allaili Maulidina (Pengembangan Koleksi Tercetak) dengan nilai 82,05; dan Siti Alyza Rizqika Noordin (Pengembangan Koleksi Terekam) dengan nilai 81,55. Sertifikat penghargaan diserahkan langsung oleh Emyati Tangke Lembang selaku Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan kepada keempat Pegawai Terbaik DDPKP Tahun 2022 yang bertempat di ruang Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Penyerahan ini disaksikan oleh para Koordinator dan Subkoordinator di lingkungan Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Emyati Tangke Lembang berpesan kepada para penerima penghargaan Pegawai Terbaik agar dapat mempertahankan kinerjanya dan penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap pegawai DDPKP. Beliau juga berharap agar seluruh pegawai tetap bekerja dengan baik, saling bersinergi, tetap bekerjasama dan berinovasi. Ucapan selamat untuk para pemenang juga disampaikan oleh Subeti Makdriani dan Maria Sobon Sampe sebagai Pustakawan Utama di lingkungan Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Tatat Kurniawati selaku Koordinator Pengelolaan Koleksi Hasil Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam dan Dedy Junaedhi Laisa selaku Koordinator Pengembangan Koleksi Perpustakaan juga mengucapkan selamat dan menaruh harapan agar hal ini dapat menjadi motivasi dan semangat bagi seluruh pegawai untuk berkinerja dengan baik dan dapat menunjukkan prestasi lainnya.
Merdeka Selatan, Jakarta – Telah dilakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Karya Rekam Audio Visual terkait dengan RPP pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam, Jumat (11/10). Kegiatan FGD ini dihadiri oleh Kepala Direktorat Deposit Bahan Pustaka, Nurcahyono; Kepala Subdirektorat Deposit, Sri Marganingsih; Perwakilan KPI, KPID Jabar, TVRI, PPFI, Pusbangfilm dan LSF. FGD dibuka oleh Kepala Subdirektorat Deposit Sri Marganingsih dan dilanjutkan arahan oleh Kepala Direktorat Deposit Bahan Pustaka Nurcahyono. Kegiatan ini secara umum membahas mengenai hasil FGD yang telah dilaksanakan sebelumnya.Dalam FGD Agung Suprio (Perwakilan KPI) mengungkapkan bahwa pasal 45 dalam UU 32 tentang Penyiaran, bahan siaran wajib disimpan sekurang-kurangnya selama 1 tahun. Dengan begitu, pada dasarnya kelompok penyiaran setuju dengan hadirnya pemerintah dalam penyimpanan produk siaran karena dapat mengurangi cost pembelian storage. Selain itu Yani, mengemukakan UU No. 33 Tahun 2009 tentang Perfilman pasal 38 menerangkan bahwa pengarsipan film dapat bersifat organisasi, perorangan dan pemerintah yang saat ini di wujudkan oleh Perpusnas. Dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa pelaku usaha harus menyerahkan kepada pusat pengarsipan film Indonesia sebanyak 1 copy, setahun setelah beredar. Beliau juga berpendapat sebaiknya Perpusnas menyimpan Film yang telah dinyatakan lulus sensor, kecuali film yang tidak dipertunjukkan secara umum. Selain itu juga beliau mengatakan “perlu membuat payung yang kuat dan besar, karena negara (Perpusnas) harus mampu memayungi semua kepentingan". Ahmad (Perwakilan LSF) juga mengatakan bahwa perlu adanya penyamaan presepsi mengenai arsip aktif dan inaktif. Selain itu, dalam pelaksanaan UU No. 13 Th. 2018 tentang SSKCR harus ada sesuatu yang memaksa dan pemberian sanksi dan perlu sinergitas antar lembaga agar terciptanya sadar serah dan produk hukum. Ahmad juga berpendapat bahwa melihat dari lapangan, perpusnas mampu untuk memfasilitasi karya rekam audio visual dalam hal storage dan preservasi.
Jakarta - Perpustakaan Nasional RI kembali menyelenggarakan Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) Tahun 2023 yang diselenggarakan pada hari Rabu dan Kamis, 6-7 September 2023, di Gedung Layanan Perpustakaan Nasional, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat. Pada hari kedua pelaksanaan Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) Tahun 2023, Perpustakaan Nasional memberikan Penghargaan Buku (Pustaka) Terbaik kepada 32 (tiga puluh dua) penulis terbaik dengan 4 (empat) subjek pustaka yaitu ASEAN, Pemilihan Umum, Stunting dan Transformasi Digital, Serta Penghargaan Mitra Perpustakaan Nasional Tahun 2023 kepada 3 (tiga) tokoh masyarakat dan Kementerian/Lembaga yang telah mendukung pelaksanaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.Penghargaan Buku (Pustaka) Terbaik subjek pustaka ASEAN, untuk terbaik pertama diberikan kepada Faris Al-Fadhat dengan judul buku Ekonomi Politik Jepang di Asia Tenggara: Dominasi dan Kontestasi Aktor-Aktor Domestik, terbaik kedua diberikan kepada Ida Kurnia dengan judul buku Aspek Nasional dan Internasional Pemanfaatan Surplus Perikanan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, terbaik ketiga diberikan kepada Poltak Partogi Nainggolan dengan judul buku ASEAN, Quo Vadis? : Perdagangan Bebas, Konflik Laut China Selatan, dan Konflik Domestik sebagai Batu Ujian, terbaik keempat diberikan kepada Beginda Pakpahan dengan judul buku Indonesia, ASEAN, & Ketidakpastian Hubungan Internasional, terbaik kelima diberikan kepada Jawahir Thontowi dengan judul buku Perjanjian Internasional dan HAM: Dalam Konstitusi Negara-Negara ASEAN serta terbaik keenam diberikan kepada Rendi Prayuda dan Syafri Harto dengan judul buku ASEAN dan Kejahatan Transnasional Narkotika: Problematika, Dinamika, dan Tantangan.Penghargaan Buku (Pustaka) Terbaik subjek pustaka Pemilihan Umum, untuk terbaik pertama diberikan kepada Khairul Fahmi dengan judul buku Pembatasan Hak Pilih Warga Negara, terbaik kedua diberikan kepada Ridho Al-Hamdi dengan judul buku Ambang Batas Pemilu: Pertarungan Partai Politik dan Pudarnya Ideologi di Indonesia, terbaik ketiga diberikan kepada Leonardus H. Simarmata dengan judul buku Pemilukada: Optimalisasi Sentra Gakkumdu dan Peran Polri dalam Penyelenggaraan Pemilu yang Efektif dan Demokratis, terbaik keempat diberikan kepada Asrinaldi dengan judul buku Sisi lain Pilkada: Memahami Kontestasi Politik dari Sudut Praktis, terbaik kelima diberikan kepada Viryan Azis dengan judul buku Asal-Usul Manajemen Pemilu Indonesia serta terbaik keenam diberikan kepada Ruslan Husen dengan judul buku Dinamika Pengawasan Pemilu.Penghargaan Buku (Pustaka) Terbaik subjek pustaka Stunting, untuk terbaik pertama diberikan kepada Tria Astika Endah Permatasari dengan judul buku Pencegahan Stunting Pada Balita Melalui Perbaikan Gizi dan Sanitasi: Integrasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif, terbaik kedua diberikan kepada La Ode Syaiful Islamy Hisanuddin, Rininta Andriani, dan La Ode Farid Akhyar Hisanuddin, dengan judul buku Konvergensi Kebijakan Penanggulangan Stunting, terbaik ketiga diberikan kepada Stefanus Mendes Kiik dan Muhammad Saleh Nuwa dengan judul buku Stunting : dengan Pendekatan Framework WHO, terbaik keempat diberikan kepada Darmadi dengan judul buku Stunting dalam Asuhan Sekolah yang Ramah, terbaik kelima diberikan kepada Hartini Haritani, Sitti Rohmi Djalilah dan M. Zainul Asror dengan judul buku Model Pendampingan Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Posyandu dan untuk terbaik keenam diberikan kepada Nurul Imani dengan judul buku Stunting Pada Anak: Kenali dan Cegah Sejak Dini.Penghargaan Buku (Pustaka) Terbaik subjek pustaka Transformasi Digital, untuk terbaik pertama diberikan kepada Arif Hoetoro dan Dias Satria dengan judul buku Smart Economy: Kewirausahaan UMKM 4.0, terbaik kedua diberikan kepada Ricky Virona Martono dengan judul buku Supply Chain 4.0 Blockchain dan Platform Global Value Chain, terbaik ketiga diberikan kepada Astrid Savitri dengan judul buku Bonus Demografi 2030; Menjawab Tantangan Serta Peluang Edukasi 4.0 dan Revolusi Bisnis 4.0, terbaik keempat diberikan kepada Batara M. Simatupang dengan judul buku Perbankan Digital: Menuju Bank 4.0, untuk terbaik kelima diberikan kepada Danrivanto Budhijanto dengan judul buku Cyberlaw dan Revolusi Industri 4.0 dan utnuk terbaik keenam diberikan kepada Mukhril dan Alvan Hazhari dengan judul buku Peran Guru Menghadapi Education 4.0. Sementara itu untuk Penghargaan Mitra Perpustakaan Nasional Tahun 2023 diberikan kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI - Garuda (Garba Rujukan Digital), Lembaga Sensor Film serta A.Riyanto.Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi - tingginya kepada seluruh penulis dan penerbit yang telah menerbitkan karya untuk masyarakat. “Semua buku yang terbit adalah buku terbaik sesuai dengan konsepnya” ungkapnya. Dijelaskan bahwa penghargaan tahun ini ditingkatkan menjadi empat subjek yang terkait dengan kebijakan pemerintah.“seperti saat ini sedang berlangsung KTT ASEAN di Jakarta, stunting yang menjadi perhatian kita karena menyangkut pondasi generasi bangsa Indonesia untuk dua puluh tahun mendatang, dan saat ini kita tidak bisa lepas dari transforamsi digital dan untuk pemilu bahwa saat ini kita masuk di tahun politik”. Jelasnya. Sementara itu Kepala Perpustakaan Nasional menjelaskan bahwa Indonesia tidak boleh terus meratapi nasib yang dihakimi oleh bangsa-bangsa lain selama berpuluh-puluh tahun sebagai bangsa yang rendah budaya bacanya. Karena indonesia adalah negara dengan jumlah aksara terbesar di Dunia yang membuktikan bahwa Indonesia adalah keturunan dari nenek moyang pembaca. Lebih lanjut, Kepala perpustakaan Nasional mengajak para penerbit dan penulis untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Perpustakaan Nasional dan perpustakaan di daerah sudah sangat siap untuk melayani pengetahuan bagi masyarkat.
Bertepatan dengan perayaan HUT ke-41 Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan menyelenggaran webinar dengan tema Pengembangan Koleksi Perpustakaan E-Resources yang digelar pada hari Senin, 24 Mei 2021. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui zoom meeting dengan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Emyati Tangke Lembang selaku Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan; Laely Wahyuli selaku Koordinator Manajemen Pengetahuan Perpustakaan Universitas Indonesia, dan Wina Erwina selaku Kepala Pusat Pengelolaan Pengetahuan Universitas Padjadjaran. Acara tersebut dimoderatori oleh Subeti Makdriani, Pustakawan Utama Perpusnas di Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan.Acara dibuka oleh sambutan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Perpustakaan dan Jasa Informasi Ofy Sofiana yang menjelaskan bahwa penerapan teknologi informasi yang menyebar ke segala bidang telah membawa perubahan di berbagai sektor, termasuk perpustakaan. Pengaruh ini akhirnya melahirkan apa yang disebut dengan perpustakaan digital, yaitu perpustakaan yang mempunyai koleksi buku dalam bentuk format digital dan diakses dengan menggunakan komputer. Sejak tahun 2008, Perpusnas telah mengadakan koleksi digital berupa e-resources terbitan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Perpusnas terus berupaya mengembangankan koleksi sebagai pemasok informasi yang diarahkan ke sumber-sumber elektronik berupa e-book, e-journal, dan e-video.Acara selanjutnya adalah penyampaian keynote speech oleh Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando. Beliau berbicara tentang perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, yaitu mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut. Sasarannya adalah terbentuknya masyarakat yang memiliki budaya literasi dan belajar sepanjang hayat. Untuk itulah dalam rangka menjangkau seluruh masyarakat, baik umum dan akademisi, membutuhkan pengetahuan dan informasi yang spesifik. Perpusnas telah menggerakkan inovasi tersebut dengan mengembangkan bahan perpustakaan e-book dalam negeri yg terdapat dalam aplikasi iPusnas dan bahan perpustakaan digital online (e-resources) yang terdiri atas berbagai database buku dan jurnal terbitan dalam dan luar negeri.Acara utama adalah pemaparan oleh para narasumber. Emyati Tangke Lembang sebagai pemapar pertama mengangkat tema tentang Inovasi Pengembangan Koleksi Nasional di Era Digital. Perpusnas memiliki fungsi sebagai perpustakaan rujukan, yaitu menyediakan koleksi sebagai bahan rujukan berbagai ilmu pengetahuan. Perkembangan di era digital saat ini mendorong Perpusnas untuk melakukan inovasi pengembangan koleksi nasional agar dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan mudah dan cepat. Perkembangan itu diwujudkan dengan hadirnya iPusnas dan situs web E-Resources. Narasumber kedua adalah Laely Wahyuli yang membawakan tema Pengembangan Koleksi E-Resources di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jenis koleksi e-resources terdiri atas online database, repositori, dan research tools. Untuk mengakses koleksi e-resources UI dapat melalui jaringan kampus atau luar kampus yang menggunakan EzProxy. Evaluasi terhadap koleksi e-resources dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur akurasi, otoritatif, objektifitas, kemutakhiran, dan relevansi. Etika penggunaaan informasi yaitu mampu menggunakan referensi manager, menggunakan software anti-plagiarisme, menulis penelitian dan mencegah plagiarism menggunakan research tools. Narasumber terakhir adalah Wina Erwina dengan pemaparannya berjudul Manajemen E-Resources di Perpustakaan. Menurutnya inti dari pengembangan koleksi adalah bagaimana kita dapat memelihara informasi untuk generasi mendatang. Keuntungan e-resources adalah biaya produksi dan distribusi lebih murah dibanding media cetak, lebih interaktif, proses duplikasi lebih mudah, dapat integrasi ke berbagai media (gambar, video, audio), dapat konservasi dari media yang mudah rapuh, dan ramah lingkungan. Tantangannya adalah gawai e-resources membutuhkan tenaga, biaya infrastruktur teknologi tinggi, membutuhkan kompatibilitas software dan hardware, dan lain sebagainya. Dampak dari keberadaan e-resources di perguruan tinggi yaitu bergesernya ke pembelajaran daring, realisasi konsep digital, informasi untuk riset lebih mudah diakses, serta informasi elektronik lebih banyak keuntungan dibanding informasi digital.
Jakarta - Telah dilaksanakan Rapat pengembangan dan pengelolaan karya e-Deposit pada hari Kamis, 27 Februari 2020. Rapat tersebut dimulai pada pukul 09.30 hingga 11.30 WIB. dalam rapat tersebut dibahas perlu adanya data cleansing yang terjadwal yang ditujukan untuk data 3 tahun terakhir (2018-2020). Selain itu di singgung pula mengenai sistem interoperabilitas dalam pelaksanaan penghimpunan karya cetak dan karya rekam elektronik.
Deposit Perpusnas. Rabu, 21 Maret 2018 bertempat di Perpustakaan Nasional RI Gedung Layanan Jalan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta. Tema diksusi pada Talkshow; kali ini adalah ;Pemerataan bahan bacaan melalui perpustakaan desa dan peran Perpusnas dalam memastikan sumber-sumber pengetahuan yang dimiliki sebagai hasil pelaksanaan UU No. 4 Tahun 1990 bisa disampaikan dan dikirim ke desa;. Perpustakaan Nasional RI mengadakan Talkshow yang diikuti oleh para penerbit anggota IKAPI. Pembicara pada Talkshow kali ini adalah Bapak M. Syarif Bando (Kepala Perpustakaan Nasional RI) , Ibu Rosidayati Rozalina (Ketua IKAPI Pusat), dan dari Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal RI serta sebagai moderator Ibu Lucya Dhamayanti (Kepala Direktorat Deposit BP Perpusnas).Kepala Perpusnas Muh. Syarif Bando mengatakan ;Perpusnas siap membantu pengembangan perpustakaan desa yaitu dengan memastikan sumber-sumber pengetahuan yang ada dan dimiliki oleh Perpusnas melalui pelaksanaan UU No. 4 Tahun 1990 tentang serah simpan KCKR, kita akumulasi dan bisa dikirim ke desa,; katanya. Bapak M. Syarif Bando mengatakan pula ;Perpusnas telah memiliki iPusnas yang memiliki buku-buku elektronik yang mudah diakses hanya dengan smartphones masyarakat dapat mengakses secara gratis seluruh buku elektronik yang ada di Ipusnas;.Kegiatan pertemuan Perpusnas dengan IKAPI rutin telah dilakukan sejak lama sebagai bagian koordinasi dalam penghimpunan KCKR di Indonesia. Pada pertemuan kali ini, Perpusnas ingin menjembatani IKAPI dengan Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal RI. Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal mempunyai program ;dana desa; untuk pembangunan perpustakaan desa. Oleh karena itu, IKAPI dan anggotanya diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan program ;dana desa; yang ada di Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal dan bersama dengan Perpusnas bersinergi dalam pembangunan desa di Indonesia. (22/03/2018)