DATA BIBLIOGRAFIS
| |||||||||||||||||||||||
Pop, disco, funk | 11 lagu | 37 Menit. Dapat diakses di Layanan Audio Visual Lantai 8, Perpusnas Medan Merdeka Selatan | |||||||||||||||||||||||
RESENSI
Album yang cukup ambisius dengan nuansa disko yang sangat kental. Formula musik pop-funk yang diracik gemilang dengan instrumentasi padat, kompak dan menyenangkan. Dijamin akan sukses membuat siapapun bergoyang ketika mendengarkannya. Dirilis di saat yang tepat, ketika pandemi Covid-19 melanda dan membuat sedih berbagai manusia di muka bumi sehingga menikmati album ini menjadi obat yang tepat untuk menghilangkan sedikit kepiluan di rumah.
Bassline yang tebal dan menonjol menjadi benang merah di tiap lagu sehingga efektif menciptakan nuansa disco-pop ala 80'an dan 90'an yang seru dan gemerlap. Seperti judul album yang ia ambil, tak salah jika atmosfer yang tercipta adalah seperti nostalgia di masa depan, mengingat album ini diproduksi di awal abad ke-21. Adalah tim produser Stephen “Koz”, Kozmeniuk, Ian Kirkpatrick, Stuart Price, dan Jeff Bhasker yang sukses menghadirkan nuansa retro futuristik tersebut.
Dibuka dengan nomor "Future Nostalgia”, menjelma bagai papan reklame neon yang menyiratkan energi selamat datang kepada pendengar. Beat cerdas ala Daft Punk yang mencoba menggoda badan pendengar untuk mulai digoyangkan. Single andalan “Don’t Start Now” kemudian muncul sebagai nomor berikutnya. Menghempas dengan jitu bak anthem yang akan selalu mudah diingat serta paduan intrumen yang padat dan dancable.
“Hallucinate” menawan dan menginjeksi nuansa house music dengan tensi yang cukup tinggi. Sedangkan "Physical" adalah tembang oktan tinggi dengan referensi musik ala Olivia Newton John dan synth-noir 80'an. Membuat goyang semakin memuncak karenan tensinya yang tinggi. "Cool" adalah tembang manis dengan tempo sedang layaknya musik pop permen berwarna warni. "Levitating" melanjutkan formula disco-pop-funk yang rancak dan ciamik, refrainnya yang sangat catchy akan mudah terngiang di kuping pendengar.
Di usia 24 tahun, Dua Lipa telah bekerja cukup keras untuk memasuki fase seperti yang ia alami saat ini. Karir model yang dulu ia lakoni berganti menjadi musisi dengan talenta yang tinggi. Sebagai aset pop star dari Warner Records, ia layak disejajarkan dengan Rihanna atau Lady Gaga. Kemampuan dalam menulis lagu yang semakin berkembang dan tim manajemen piawai dalam memoles citra merupakan investasi bagus di industri musik. Kita tunggu album berikutnya dari diva asal Inggris tersebut.
Penulis & desainer:
Umbara Purwacaraka - Pustakawan Ahli Muda, Perpusnas RI
Pengarang | Dua Lipa |
Penerbit | Warner Music UK |
Tahun Terbit | 2020 |
Edisi | - |
Kota | London |
Lembar Kerja | |
Kategori | Literatur Sekunder |