Tiga Bendera [REKAMAN SUARA]

resensi, album musik, musik, piringan hitam, vinyl, musik pop

Deskripsi

DATA BIBLIOGRAFIS

 

Judul Album         : Tiga Bendera

 

Pengarang              : Harry Roesli

 

Format                     : Piringan hitam (vinyl)

 

               Penerbitan             : Jakarta : Musica Studio, 2019

 

Deskripsi Fisik      : piringan hitam : analog, 33 1/3 rpm, stereo ; 12 inci

 

No Panggil              : 781.66 HAR t

 

*pertama rilis pada tahun 1977. Rilis ulang format vinyl pada tahun 2019

9 LAGU | 59 Menit

*dapat diakses dalam format vinyl di Layanan Audio Visual Lantai 8, Perpusnas Medan Merdeka Selatan

 

RESENSI

Harry Roesli adalah contoh seniman anomali di jagat musik Indonesia. Bagaimana tidak, musikalitasnya diakui hingga kini oleh banyak pengamat musik: melampaui zaman. Betapa lebar cakupan musik dan eksplorasi yang ia mainkan. Dari mulai blues, funk, RnB, rock, jazz hingga memasukkan unsur-unsur musik tradisi nusantara. Dari sisi lirik muatannya sarat akan kritik sosial dan politik mulai dari zaman Orde Baru hingga pasca-reformasi. Musiknya adalah pemberontakan melalui estetika yang tidak banal, penuh nuansa humor-ironi.

Jika ditelisik, pengaruh terbesar Harry Roesli dalam bermusik adalah Frank Zappa, musisi asal Amerika Serikat, baik secara konsep dan komposisi musik maupun aktivisme sosial-politik. Strategi estetik tersebut Harry Roesli terjemahkan melalui persona dirinya sebagai musisi yang selalu keluar dari pakem genre musik maupun pengaruh industri musik Indonesia hingga ujung hayatnya. Dedikasi luar biasa atas konsistensi keseniannya.

'Tiga Bendera' adalah album keempat dari tiga belas album yang pernah dirilis oleh Harry Roesli namun kali ini dengan dengan konsep solo. Sebelumnya, ia bersama band Philosophy Gang of Harry Roesli merupakan kuda hitam di percaturan musik Indonesia. Tak pernah ada yang sama di tiap album Harry Roesli, seolah ia selalu ingin keluar dari apa yang telah ia capai.

'Tiga Bendera' dibuka dengan nomor 'Berduka Cita', sebuah tembang bernuansa pop-rock namun dengan progresi chord yang mencengangkan. Didominasi keyboard, drum, bass yang dinamis menghantarkan lirik yang menceritakan tentang keadaan negara yang tengah berduka. Pertengahan lagu ini diisi dengan atmosfer psikedelia melalui cabikan bass yang ganas, melodi gitar yang melengking, serta bunyi keyboard yang terdengar seperti gamelan hingga berubah tekstur dan nuansa  di penghujung lagu. Total ada empat babak dengan perubahan ketukan dan progresi chord. Ajaib!

"Tipuan Pandang' adalah nomor berikutnya yang lihai dalam memainkan tempo, tekstur, nuansa, dan komposisi instrumen yang ingin ditonjolkan. Cabikan bass, drum yang memburu, melodi gitar yang melengking, perkusi, serta keyboard-syntheziser silih berganti mengambil peran. Sebuah komposisi musik yang dinamis dan luar biasa segar.

'Walking The Dog' langsung menggebrak melalui intro gamelan, drum. bass, gitar yang melodius berpadu dengan sangat indah dalam balutan nuansa funk dan world music yang groovie.

Nomor 'Angin' membius dengan racikan pop yang syahdu dan bluesy. Sebuah balada yang terhitung sederhana secara komposisi dan progresi chord.

‘Televisi' kembali digeber dengan asupan funk dan blues nan kental. Progresi chord juga begitu lihai berpindah dari satu bagian ke bagian lain. Bisa dibilang di album ini bass, drum, gitar, dan keyboard syntheziser mengambil peran secara dominan. Namun unsur perkusi, gamelan, dan nuansa nusantara lain biasanya disempilkan Harry Roesli dengan sangat cerdik di momen-momen tak terduga.

Album ini merupakan sebuah kelayakan yang mesti didengarkan bagi siapapun pecinta musik Indonesia. Mungkin kuping pendengar banyak yang kurang terbiasa dengan racikan 'gado-gado' ala Harry Roesli, tapi percayalah sangat jarang album musisi Indonesia yang masih tetap relevan didengar, baik secara musik maupun lirik walau telah tertaut lebih dari empat puluh tahun. Sebuah visi jenius melampaui zaman.

 

Penulis & desainer:

Umbara Purwacaraka – Pustakawan Ahli Muda, Perpusnas RI

 

Informasi Tambahan

Pengarang Harry Roesli
Penerbit Musica Studio
Tahun Terbit 2019
Edisi -
Kota Jakarta
Lembar Kerja
Kategori Literatur Sekunder

oleh Umbara Purwacaraka, S.Ikom. ()