Tipe |
Buku / Artikel |
Penerbit |
Puslitbangkesos |
Deposit |
|
Kode |
|
Tahun Terbit |
2017 |
Hak Cipta |
Copyright (c) 2017 Puslitbangkesos |
Tepat Terbit |
|
Tanggal Terima |
1970-01-01 07:01:00 |
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan, bahwa korban penyalahgunaan napza tidak menjalani hukuman penjara, tetapi mereka wajib menjalani rehabilitasi medis maupun sosial. Berkaitan dengan rehabilitasi sosial, keluarga merupakan komponen sangat penting dan strategis, karena ikut menentukan proses pemulihan sosial, baik di lembaga rehabilitasi sosial atau ketika menjalani resosialisasi dan reintegrasi. Pada kenyataannya, masih banyak keluarga yang tidak melaksanakan fungsi dan peranannya dengan baik, bahkan tidak menerima korban sebagai anggota keluarga. Situasi ini tentu mempengaruhi proses pemulihan sosial bagi korban penyalahgunaan napza. Berdasarkan alasan itu, maka artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan bagi keluarga, bahwa keluarga memiliki peranan sangat penting dan straegis dalam proses pemulihan sosial. Keluarga sebagai sumber informal diharapkan mampu melaksanaan peranan dalam bentuk pemberian dukungan sosial bagi korban penyalahgunaan napza. Informasi dalam artikel ini dihimpun dari data sekunder yang berkaitan dengan kondisi penyalahgunaan napza, keluarga sebagai sistem sumber, dan dukungan sosial. Pada artikel ini penulis menyampaikan strategi yang perlu ditempuh pemerintah, sehingga keluarga dapat memberikan dukungan sosial bagi korban penyalahgunaan napza. Kata kunci: dukungan sosial keluarga, pemulihan sosial, penyalahgunaan napza.